Rantepau, Gerbangnya Tanah Toraja
Bangunan rumah yang masih kental tradisi (sumber: weltrekordreise.ch) |
Ulasan Umum
Bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Tanah Toraja, Rantepao adalah tempat persinggahan yang nyaman dan bersahabat. Ibu Kota dari Kabupaten Toraja Utara ini memiliki daya tariknya tersendiri yang bisa dinikmati oleh para pendatang. Nuansa tradisional di kota ini pun masih kental, ditambah dengan lingkungan asri dan hijau. Kota Rantepau sering disebut sebagai kota hujan karena memang hujan sering mengguyur kota ini, sehingga menjadi sumber yang baik untuk penghidupan masyarakatnya.Akomodasi
Sebagai pusat pariwisata dan pintu gerbang ke Tanah Toraja, tersedia banyak opsi penginapan yang nyaman, mulai dari yang harganya tinggi hingga rendah sekalipun.Tips
Anda pun dapat membawa beberapa buah tangan dari kota ini berupa karya tradisional buatan masyarakat lokal. Beberapa contohnya adalah topeng, ukiran, benda tajam atau golok, patung kayu, kain tenun, juga miniatur rumah adat. Jangan lupa pula membeli kopi berjenis arabika dan robusta khas Toraja yang bisa diperoleh di area Pasar Bolu. Pasar Bolu adalah ini merupakan pasar yang harus dikunjungi dalam persinggahan Anda ke Rantepau, karena memang ada banyak hal menarik yang bisa Anda temui di pasar ini.Transportasi
Untuk mencapai Rantepau, tersedia pesawat sebagai alat transportasi dari Bandara Hasanuddin Makassar ke Bandara Pongtiku Tana Toraja, dengan penerbangan yang memakan waktu sekitar 2 jam. Pastikan penerbangan Anda kembali, karena penerbangan Makasar - Tana Toraja tidak dijadwalkan untuk ada setiap harinya.Kuliner
Dalam kunjungan ke Rantepau, jangan lupa mencicipi beberapa kuliner khas yang akan memanjakan lidah Anda. Beberapa makanan yang menjadi andalan adalah Pantollo, Pa’Piong, dan Depa Tori. Pantollo merupakan daging babi yang dipotong-potong, kemudian diproses dengan bermacam bumbu mulai dari sereh, cabe, kluwek, dan cabai. Lalu, Pa’Piong merupakan makanan dari daging babi yang bercampur dengan daun mayana dan bermacam bumbu tambahan, yang kemudian dimasukkan ke ruas bambu untuk dibakar dalam proses pematangannya. Terakhir, Depa Tori merupakan makanan dari beras ketan dicampur gula merah dan rasanya amat gurih. (IMS)Pa'Piong (sumber: portalsolata.blogspot.com) |
0 comments:
Post a Comment