Breaking News
Loading...
Sunday, 9 March 2014

Gua Batu Cermin: Batuan yang Bisa Memantulkan Cahaya

Ulasan Umum

Sebelum masuk Gua (sumber: kidnesia.com)
Gua Batu Cermin terletak di Labuan Bajo di daerah yang berkontur dataran tinggi, dengan kekhasannya akan hutan, gua, dan aur terjun. Gua ini ditemukan oleh pastur yang juga merupakan arkeolog berkebangsaan Belanda di tahun 1951. Dari hasil penelitiannya dalam memeriksa gua tersebut lebih dalam, ia menyatakan bahwa dulunya Pulau Flores berada di bawah permukaan laut.

Batuan dalam gua ini bisa memantulkan cahaya, karena ia terbuat dari partikel garam yang terkandung di dalam gua dan terliaht berkilauan kala cahaya menimpa.

Tips

Di dalam gua yang sunyi (sumber: detourlombok.com)
Untuk bisa masuk ke tempat ini, Anda harus membayar tiket sebesar Rp. 10.000 juga dengan biaya guide yang nantinya akan diperlukan sebesar Rp. 20 ribu. Sekitar 10-15 menit dari tempat parkir, Anda akan melanjutkan perkalanan sekitar 300 meter untuk mencapai mulut goa. Medan jalan menuju mulut goa sangat mudah dilalui karena memang sudah dibuat untuk tujuan tempat wisata. Hanya saja, hati-hati bila Anda berkunjung di musim hujan, karena jalanannya akan lebih licin. Di sekitar perjalanan Anda ke tempat ini, Anda bisa melihat fauna seperti burung-burung khas timur, kera ekor panjang, juga babi hutan.

Waktu yang tepat untuk berkunjung ke gua ini adalah pagi menjelang siang atau pada saat matahari bersinar terik. Pada saat itulah Anda dapat merasakan sensasi gua ini dengan sinar matahari yang masuk melalui celah batuan dan memantul di batu dalam gua, sehingga menimbulkan cahayanya sendiri dan menyebabkan batuan mengkilap.




Transportasi

Jarak gua ini dari Labuan Bajo adalah sekitar 4 km, Anda bisa menghabiskan waktu 30 menit perjalanan untuk sampai ke gua ini dengan menggunakan mobil atau motor. Dengan ojek, Anda hanya perlu membayar Rp. 5.000.

Kuliner

Anda juga dapat menikmati sup ikan yang menggugah selera di Depot Budi Luhur yang berlokasi di Pasar Lama Labuan Bajo.

Kegiatan

Pemandangan dalam gua yang spesial ialah fosil hewan laut yang ditemukan oleh peneliti asal Belanda. Keberadaan fosil karang, bahkan penyu dan kura-kura, juga disertai dengan partikel garam yang ada di dinding gua. Anda akan masih bisa melihat dengan jelas penampakan ini hingga saat ini. Selain itu, terdapat batu putih panjang di dekat jatuhnya sinar matahari dan disebut Batu Bunda Maria oleh umat Kristiani setempat. (IMS)

0 comments:

Post a Comment

Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2014 Jelajah Tempat Wisata All Right Reserved