Museum Timah: Mengingat Jayanya Timah di Bangka Belitung
Ulasan Umum
Salah satu tempat yang tepat untuk mempelajari
sejarah Bangka Belitung adalah dengan berkunjung ke Museum Timah di
Pangkalpinang. Dahulunya, museum ini merupakan rumah dinas Hoofdt
Administrateur Banka Tin Winning (BTW) dan mulai dirombak menjadi museum di
tahun 1958. Bangka memang berkembang pesat menjadi kota penambang timah
dahulunya, sehingga cukup banyak alat-alat tradisional yang ditemukan hingga
sekarang sebagai warisan para penambang. Untuk mendokumentasikan semua sejarah
ini, museum didirikan sebagai sarana edukasi, karena memang tambang timah di Bangka
Belitung sempat sangat populer dahulunya.
Bagian luar Museum Timah (sumber: bangkatour.com) |
Sayangnya memang tambang timah di Bangka sekarang
telah menjadi sejarah belaka. Karena dahulunya harga timah sangat tinggi, maka
penambang makin melakukan eksploitasinya atas sumber daya ini sehingga
kondisinya sekarang tidak sama seperti dahulu.
Akomodasi
Bila Anda berkunjung ke kota Pangkalpinang, ada
beberapa hotel dan tempat penginapan yang bisa Anda pilih sebagai tempat
bermalam yang nyaman untuk ditinggali.
Tips
Kunjungan ke museum ini tidak dipungut biaya. Anda
bisa masuk ke sini setiap hari Senin-Jumat pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan
Minggu pukul 09.00 -14.30 WIB.
Bagian dalam Museum Timah (Sumber: portal.bangkabaratkab.go.id) |
Transportasi
Mencapai museum ini bisa melalui penyewaan motor atau
mobil. Jarak yang ditempuh pun relatif dekat dari kota Pangkalpinang.
Kuliner
Jangan lupa mencicipi makanan ringan khas Bangka,
yakni martabak. Terkenal sebagai makanan pencuci mulut di Indonesia, Anda harus
mencoba sendiri makanan ini dibuat di tempat aslinya. Selain itu, bila ingin
mencicipi makanan yang asin dan khas Bangka, tersedia mie koba, mie yang
disajikan dengan kaldu yang sangat terasa seafood-nya
dan menyegarkan.
Kegiatan
Beberapa hal yang bisa Anda lihat ketika berkunjung
ke museum ini antara lain lokomotif pengangkut timah menyambut Anda di halaman
depan. Mulai dari abad ke-17, disediakan sejarah sejak jaman Kesultanan
Palembang dan pengaruhnya dalam penambangan timah.
Alat-alat yang digunakan oleh penambang timah
tradisional pun cukup banyak tersedia di sini, termasuk alat bor tusuk yang
merupakan tongkat dan terbuat dari bahan tembaga dan disebut sebagai ciam
atau chinese stick dengan fungsinya untuk mengangkat lapisan tanah. Sejumlah
foto juga terpampang di museum memperlihatkan aktivitas tambang timah
dahulunya, yang hampir keseluruhan menggunakan tenaga manusia dengan cara
manual. (IMS)
0 comments:
Post a Comment